Rabu, 17 Desember 2014

BUTIK AROFAH



Berawal dari hobi menjadi Profesi  itulah kata yang tepat untuk usaha ini. Sebut saja namanya dengan Siti Arofah, Ibu dari dua orang anak kelahiran 1977 ini memulai pekerjaan menjahit dari usianya yang masih 13 Tahun ketika masih duduk dibangku SMP/SLTP yang telah dijalaninya hingga saat ini. Siti Arofah bisa menjahit dengan cara oto didak dengan berdasarkan lingkungan yang banyak penjahitnya.

Usaha menjahit Siti Arofah yang beralamatkan di Dusun Ketewel Timur Desa Sememu ini sudah cukup terkenal dikalangan penduduk sekitar, tetangga desa bahkan pemasaran sudah tembus keluar kota seperti Kabupaten Jember, Kabupaten Probolinggo dan Kabupaten Malang karena kwalitas menjahitnya yang bagus dan enak dipakai sehingga sudah mempunyai banyak pelanggan dari masyarakat umum maupun khusus walaupun menurut para pelanggannya harga diatas rata-rata tetapi mereka mengaku sangat puas dengan hasilnya.

            Keberhasilan mustahil akan dicapai tanpa ujian. Inilah kata yang bijak untuk memberikan gambaran bagi usaha berkembang Ibu Siti Arofah ini, dengan keberhasilannya hingga terkenal seperti ini tidaklah seindah bayangan. Karena Istri dari pengusaha perak ini setelah terjadinya bom Bali tahun 2002 mengalami kehancuran dibidang usaha peraknya. Dengan terjadinya musibah itu Beliau semakin gigih dalam menjalankan usaha menjahitnya dengan meningkatkan kwalitas, pelayanan yang ramah dan sabar mengadapi pelanggan yang tuntutannya juga bermacam-macam.

            Tak kenal maka tak sayang patut kita sampaikan, pada tahun 2009 Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat- Mandiri Perdesaan (PNPM-MPd) datang untuk menjawab keinginan masyarakat dengan Bantuan Langsung Masyarakatnya yang sangatlah berdampak bagi masyarakat umum dan khususnya juga bagi Ibu Siti Arofah yang pada tahun 2010 beliau mengetahui adanya Simpan Pinjam Perempuan (SPP) sehingga bisa mengajukan pinjaman tanpa adanya jaminan untuk penambahan modal usahanya. Sampai saat ini beliau masih Beliau masih aktif dalam binaan UPK Kecamatan Pasirian.

            Berawal dari pinjaman Rp. 2.000.000,- yang dicairkan oleh Pengurus UPK Beliau sudah mendapatkan tambahan modal untuk mengembangkan usahanya. Begitu besar dan menyentuhnya program ini...itulah ucapan yang terlontar dari mulut bijaknya.
 



            Beliu mengakui jika usaha Butik Arofah  yang dikelolanya masih belum mempunyai izin usaha karena kurangnya sosialisasi dan perhatian pemerintah. Semoga perhatian selalu tertuju pada usaha-usaha rakyat.

            Berdasarkan cerita ini janganlah mudah putus asa, buatlah impian seindah mungkin dan wujudkanlah impian itu dengan usaga, kerjakeras dengan kesabaran dan ketekunan...”Sesungguhnya Alloh tidak akan merubah nasib suatu kaum, hingga mereka merubah nasibnya sendiri” (QS. Arro’du : 11)

By. ILK
FK Pasirian