Kamis, 27 Juni 2019

Karakter dilihat dari kelahirannya / Weton

Dalam kepercayaan Jawa, karakter dari seseorang dapat dilihat berdasarkan hari kelahirannya atau lebih dikenal dengan “weton”. Weton berasal dari gabungan tujuh hari dalam seminggu (Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu, Minggu) dengan lima hari pasaran Jawa (Legi, Pahing, Pon, Wage, Kliwon). Dari gabungan itu maka akan menghasilkan 34 hari weton, yang masing-masing mengalami perputaran dan aka.n berulang setiap 35 (7 x 5) hari.
Di zaman modern ini, mungkin banyak orang tidak percaya tentang hal-hal yang berhubungan dengan weton, bahkan melupakannya hingga ada beberapa orang yang tidak tahu wetonnya sendiri. Tetapi meskipun begitu, masih banyak juga yang mempercayai dan memelihara tradisi weton. Yaitu weton dianggap sebagai dasar untuk melihat karakter pribadi seseorang.
Dan di bawah ini telah dipaparkan hari-hari weton beserta karakter pribadi orang yang menghuninya.
A. SENIN
1. Senin Legi
Orang yang punya weton ini memiliki kepribadian yang cemerlang. Sikapnya terlalu sopan, murah hati, dan tidak punya keinginan untuk menyakiti perasaan orang lain. Ia juga suka berkeliling dan melihat-lihat dunia, baik secara fisik ataupun secara intelektual. Meskipun suka berdebat, tapi ia tidak bersifat antagonis. Tapi terkadang ia suka mencampuri urusan orang lain.
2. Senin Pahing
Orang yang punya weton ini suka menyampaikan pendapat dengan tegas. Ia tidak akan terpengaruh oleh omongan orang lain, bila tidak menemukan alasan untuk mempercayainya. Meskipun demikian, ia adalah orang yang perasa, jujur, beriba, dan bercita-cita tinggi. Ia juga seorang pekerja giat yang tidak suka menghambur-hamburkan hasil jerih payah. Dan ia punya perasaan yang sensitif sehingga sering memasukkan setiap perkataan atau tindakan orang lain ke dalam hati.
3. Senin Pon
Orang yang punya weton ini, adalah seorang yang penuh kontradiksi. Ia mungkin terlihat sebagai orang yang tangguh, yang suka tampil kuat, bahkan dengan bangga memamerkan kekayaan atau kepandaiannya. Tapi, ia sebenarnya adalah seorang yang sangat perasa. Dan ia akan selalu membuat orang lain terkejut, ketika mendapatinya memiliki sikap yang begitu ramah, sopan, dan bertanggung jawab.
4. Senin Wage
Orang yang punya weton ini, jarang terjebak dalam keadaan yang memalukan. Itu karena ia suka merencanakan dan menimbang pilihannya dengan hati-hati, jauh sebelum mengambil tindakan. Ia juga termasuk orang yang cukup jujur dan tidak keberatan mendengarkan permasalahan orang lain. Berkat pendekatannya yang tenang, ia mampu tampil meyakinkan di depan masyarakat, sehingga berbakat menjadi diplomat yang baik. Tapi, sekali marah, ia tidak akan mau menerima alasan apapun. Dan ia terkadang begitu ndableg, keras kepala, sehingga lebih baik dibiarkan seorang diri untuk menjadi tenang kembali.
5. Senin Kliwon
Orang yang punya weton ini mempunyai prinsip kuat untuk “kehormatan keluarga”. Pengabdiannya terhadap orang tua, anak, kakak-adik, hingga kerabat jauh, patut diacungi jempol, karena bersedia mengorbankan semuanya untuk membela keluarganya itu. Ia juga memiliki perasaan yang kuat terhadap daerah asal, bahkan negara tempat kelahiran. Sayangnya, segala hal cenderung terlalu dimasukkan hati, sehingga ia mudah tersinggung. Meskipun begitu, pada dasarnya ia mudah memaafkan dan tidak suka mendendam. Kepandaiannya dalam hal kata-kata, memungkinkan dirinya menjadi seorang pembicara atau penulis yang baik. Dan karena keramahan, kesopanan, serta kelembutannya yang terpuji, membuat orang lain menghargainya.

B. SELASA
1. Selasa Legi
Orang yang punya weton ini memiliki kepribadian yang kuat, sehingga tidak suka dihalangi dan tidak mau mengalah, meskipun dalam hal sepele. Sesungguhnya, popularitasnya tidak akan berkurang bila ia mau belajar sedikit berkompromi. Dorongan untuk berkuasa, malah akan membuatnya membuang banyak tenaga dalam adu kekuatan dengan teman, pasangan, atau majikan. Dan sebenarnya, ia adalah tipe yang jujur, suka bekerja keras, memiliki cita-cita tinggi, dan minat yang tak terpuaskan terhadap ilmu pengetahuan.
2. Selasa Pahing
Orang yang punya weton ini mempunyai sifat terampil, santai, dapat menerima orang lain, suka menolong, dan mau berkorban banyak bagi orang yang mereka sayangi. Tetapi, jika ada yang membuatnya marah, ia mempunyai reputasi terburuk dalam hal membalas dendam secara membabibuta. Meskipun ia cenderung beruntung, tapi tetap harus belajar untuk mengendalikan suatu kehausan pribadi, yang membuat mereka agak serakah. Dengan begitu, ia dapat hidup tenang dan berbahagia, dikelilingi banyak teman yang baik dan menarik.
3. Selasa Pon
Orang yang punya weton ini sangat suka akan kemewahan. Tingkat pemborosannya memang tergantung pada kemampuan finansial yang ada, tetapi keinginan yang kuat akan kehidupan yang serba mewah akan selalu ada. Meskipun cenderung untuk melindungi perasaannya sendiri, ia dapat menjadi sangat setia dan murah hati kepada orang-orang yang sesuai dengan standar pribadinya. Dan saat ada seseorang yang dekat dengannya, berarti seseorang itu telah menjadi miliknya secara utuh. Juga karena sering terbawa kekhawatiran akan ancaman, maka tidak mengherankan jika rasa cemburu selalu menyertainya dalam setiap hubungan. Kemudian meskipun ia terkenal bersifat tertutup dan berpendirian kaku, namun dapat bersikap cukup ramah dalam kehidupan sosial.
4. Selasa Wage
Orang yang punya weton ini tidak suka membesar-besarkan diri. Bahkan, ia lebih sering mengalah kepada orang yang lebih cerewet daripada mempersoalkan hal-hal yang remeh. Meskipun demikian, ia punya semangat baja. Memang, beberapa orang mungkin mengatakannya sedikit kaku, bahkan ada yang menganggap teramat ndableg. Meski demikian, terkadang lawan-lawannya akan mengagumi nafsunya yang besar akan ilmu pengetahuan dan tekad kuat yang memungkinkan ia menelaah secara mendalam hal-hal yang menarik perhatiannya. Kemudian jika ia merasa terancam, egonya yang sensitif akan sangat mudah terusik sehingga cenderung bersikap cemburu. Dan bila keadaan mulai memburuk ia akan tetap bertahan.
5. Selasa Kliwon
Orang yang punya weton ini terkenal bersifat ramah dan pendiriannya keras. Ia juga begitu pandai mengungkapkan kata-kata yang tepat dalam berbagai situasi sehingga orang lain cukup mudah menyukainya. Pada saat-saat tertentu, ia bisa bersikap sangat kritis terhadap orang lain. Dan mungkin itu adalah caranya untuk membantu orang lain menjadi lebih sempurna.

C. RABU
1. Rabu Legi
Orang yang punya weton ini menghormati tata krama dan berpegang teguh pada falsafah hidupnya. Kejujuran adalah salah satu prioritas, sehingga ia membenci ketidakadilan. Ia juga sangat setia terhadap teman tercinta yang begitu banyak. Dan karena kata-katanya yang bijaksana, banyak orang mengaguminya.
2. Rabu Pahing
Orang yang punya weton ini, suka mempertimbangkan segala sesuatu sebelum melakukan suatu tindakan. Akan direnungkannya segala kemungkinan hingga yakin terhadap hasil yang akan dicapai. Ia juga tidak suka berbagi dengan yang lain. Kewaspadaan mereka mungkin terlihat berlebihan saat rasa curiga mereka timbul. Pemilik weton ini sangat perlu belajar untuk bersikap lebih santai dan menurunkan pertahanan mereka. Dan untungnya mereka memiliki prinsip untuk tidak mencampuri urusan orang lain.
3. Rabu Pon
Orang yang punya weton ini, selalu merencanakan tindakannya dengan hati-hati, terbuka terhadap peluang yang baru, dan tidak mudah putus asa. Ia juga memiliki beberapa keterampilan sosial, sehingga sejelek apapun wajahnya, tetap mudah bergaul dengan orang lain. Sisi buruknya, adalah suka pamer. Mungkin itu karena ia haus perhatian sewaktu kecil, sehingga kini merasa harus membuat kagum semua orang, dengan kepandaian atau kekayaan yang dimiliki. Dan dengan menjadi diri sendiri, orang lain pun akan menyukainya.
4. Rabu Wage
Orang yang punya weton ini, secara umum bersifat baik hati, ramah, serta senantiasa menjunjung tinggi kejujuran dan niat baik. Meskipun terkadang kata-katanya agak keras, tapi tetap mudah bergaul dengan orang lain. Saat dihadapkan pada suatu pilihan, ia akan menimbang dengan cermat, dan dalam hal ini ia memiliki cukup banyak kebijaksanaan. Ia juga sangat menghargai uangnya, sehingga dapat bersikap sangat irit. Meskipun begitu, terkadang ia juga suka menikmati barang-barang dan pelayanan yang mewah.
5. Rabu Kliwon
Orang yang punya weton ini, adalah seorang pemikir sejati. Dengan sikap lembut disertai gaya duniawi yang memesona, ia mudah menarik orang lain. Bakat alaminya akan bahasa dan kepekaannya terhadap perasaan orang lain, menyiratkan bahwa ia memiliki potensi untuk menjadi seorang pembicara besar. Banyak di antara orang yang punya weton ini telah menjadi orator atau penulis yang handal. Yang perlu diwaspadai oleh pemilik weton ini, adalah jangan terlalu mudah percaya pada kata-kata manis, karena itu akan membuat dia mudah diperdaya. Dan ia perlu belajar untuk tidak terlalu memasukkan kritikan orang lain ke dalam hati.

D. KAMIS
1. Kamis Legi
Orang yang punya weton ini, memiliki cita-cita yang mulia dan nilai-nilai yang tinggi. Tidak terlalu sulit ia memperoleh dukungan, sebab biasanya dikelilingi oleh banyak teman dari pergaulannya yang luas. Meskipun termasuk tipe yang selalu membutuhkan pujian, tapi kadang ia amat bijaksana. Itu dikarenakan kemampuannya untuk melihat prospek jangka panjang dari suatu hal. Masalahnya, meskipun ia cenderung berpandangan luas, tapi sering terjerumus dalam pernik-pernik kehidupan sehari-hari. Sebuah pertanyaan untuknya: Benarkah hanya keinginan untuk membantu ataukah dorongan tersembunyi untuk menguasai lingkungan, hingga selalu membuat mereka mencampuri urusan orang lain?
2. Kamis Pahing
Orang yang punya weton ini, memiliki cita-cita yang besar disertai semangat baja. Ia selalu siaga mencari kesempatan untuk memajukan kepentingannya. Ia juga sangat mempedulikan keluarga dan selalu siap membantu saudara yang membutuhkannya. Hal yang perlu diwaspadainya, adalah kecenderungan untuk selalu mengambil kesimpulan tanpa mengetahui fakta-fakta yang lengkap. Terutama dalam pergaulan, yaitu kecenderungan suka membantah tanpa lebih dahulu mengatur pikiran dan kata-kata, hingga membuat orang lain merasa tidak dihargai.
3. Kamis Pon
Orang yang punya weton ini, biasanya memiliki cita-cita tinggi dan tujuan-tujuan mulia yang berusaha diwujudkan sekuat tenaga. Pikirannya cerdas dan penuh rasa ingin tahu, serta suka mempelajari hal-hal baru yang dapat memperluas wawasan. Tapi, dengan kecenderungan untuk berpikir dan bertindak dalam skala besar, kebanggaan serta rasa percaya terhadap kekayaan materi atau kepandaian, suatu saat dapat dengan mudah menjadi kelemahannya. Mengenai hubungan sosialnya, ia bukan tipe orang yang suka banyak bergaul dan tidak tertarik pada urusan orang lain. Dan ia cukup puas dengan mengandalkan kemampuan pribadi untuk memahami suatu situasi dan menghindarkan diri dari pengaruh orang lain.
4. Kamis Wage
Orang yang punya weton ini, biasanya memiliki cita-cita setinggi langit. Tapi, ia juga berpegang pada aturan dan dapat cukup berhati-hati dalam mewujudkan tujuan, sehingga seringkali tercapai. Ia juga cenderung pandai dan sering terpaku pada jalannya sendiri serta tidak menghargai saran yang tidak diinginkannya. Meskipun demikian, ia cenderung tampil baik dalam pergaulan dan cukup memesona orang lain dengan sopan-santunnya. Dan sebenarnya ia tidak suka menunjukkan perasaan yang sebenarnya, tetapi mudah dibujuk dengan rayuan, hingga pamer dengan sendirinya.
5. Kamis Kliwon
Orang yang punya weton ini memiliki rencana-rencana besar dalam hidupnya. Bahkan, karena imajinasinya yang terlalu aktif, terkadang cita-citanya sedikit terlalu besar dan tidak setara dengan keadaannya. Meskipun demikian, ia tidak mudah menyerah, dan sikapnya yang optimis dan terhormat akan membuatnya diterima dengan baik oleh kebanyakan orang. Ia, sebenarnya juga suka menjadi pemimpin, akan tetapi sebaiknya terlebih dulu ia mengendalikan kecenderungannya yang mudah terpengaruh.
E. JUMAT
1. Jumat Legi
Orang yang punya weton ini, cenderung bersifat jujur dan kadang terlalu jujur. Itu karena ia adalah tipe orang yang suka mengungkapkan pikiran mereka secara terbuka. Tentang pendiriannya, ia cukup teguh, hingga terkadang malah menghambat kemampuannya untuk menerima orang lain secara apa adanya. Bila amarahnya terpancing, ia dapat bertindak ekstrim. Meskipun demikian, ia setia dan murah hati terhadap orang-orang yang dicintainya. Dan simpatinya pun mudah timbul sehingga tidak keberatan untuk untuk membantu teman atau bahkan orang asing.
2. Jumat Pahing
Orang yang punya weton ini, pada dasarnya merupakan seorang pembicara yang menyenangkan dengan cita-cita yang tinggi dan hati yang jujur. Meskipun kelihatannya begitu mudah dimanfaatkan orang lain, sebenarnya ia mampu bersikap gigih. Ia juga mampu bersikap ganas saat mengalami hari yang menjengkelkan.

3. Jumat Pon
Orang yang punya weton ini, biasanya berpembawaan tenang, serius, dan bijaksana dalam berbicara. Ia adalah tipe yang berjiwa sosial, murni, dan jujur serta mudah bersimpati terhadap orang yang tertindas. Ia mudah beradaptasi dengan orang-orang di sekitarnya dan dapat menyesuaikan diri dengan berbagai situasi seperti seekor bunglon. Akan tetapi, kelebihan ini juga dapat menjadi kelemahan terbesar, karena tidak disertai rasa percaya diri yang kuat, ia dapat dengan mudah dipengaruhi oleh pendapat dan kebiasaan buruk orang lain. Orang yang punya weton ini, sebaiknya banyak bergaul dengan berbagai jenis orang.
4. Jumat Wage
Orang yang punya weton ini, terkenal sangat mengasihi dan mudah menaruh iba kepada sesama manusia. Ia juga sangat jujur dan setia. Tidak pernah membesar-besarkan kemampuannya sendiri, padahal di dalam hati ia sesungguhnya adalah orang yang tegar. Sangatlah sulit membuatnya mengubah keputusan yang telah ditetapkan. Keyakinannya itu memang sangat mengagumkan atau bahkan hanya suatu kebodohan. Dan saran buatnya, mungkin ia perlu belajar menerima saran orang lain yang bermaksud baik.
5. Jumat Kliwon
Orang yang punya weton ini, mempunyai kesabaran dan kemurahan hati. Mungkin hal itulah yang mempengaruhi gayanya yang halus. Ia dapat menjadi seorang pemimpin yang baik, karena mempunyai cara berpikir yang luas dan dapat mempengaruhi banyak orang dengan kata-katanya yang pandai. Meskipun terkadang ia sedikit malas, tetapi orang-orang akan tetap mencintainya. Yang jelas, pemilik weton ini tidak akan pernah kekurangan teman.
F. SABTU
1. Sabtu Legi
Orang yang punya weton ini, adalah penggemar gaya hidup yang santai dan mewah. Baginya, kualitas selalu menjadi yang terpenting. Hal itu berlaku juga pada kehidupan sosial. Dan ia ingin berada di sekitar orang-orang baik yang ber-IQ tinggi. Ia sendiri tidak kalah dari segi otak. Untungnya ia juga dapat menghargai pandangan orang lain. Meskipun tidak dipungkiri, omongannya terkadang sedikit tajam. Sebuah pertanyaan untuknya adalah: Mengapa orang lain mau bersikap sarkatis (kasar) terhadap anda?
2. Sabtu Pahing
Orang yang punya weton ini, memiliki semangat hidup yang tinggi, meskipun terkadang berakibat pada kecerobohan. Bila berhubungan dengan suatu hal yang menyangkut materi, ia akan bersikap lebih waspada. Ia juga salah satu tipe yang selalu siap membantu teman yang sedang menderita. Dan kadang, ia juga bersifat lekas naik darah, tapi cepat reda dan melupakan penyebabnya.
3. Sabtu Pon
Orang yang punya weton ini, memiliki ego yang besar dan selalu ingin menjadi penguasa di dalam lingkungannya. Meskipun demikian, Ia bukanlah tipe orang yang sulit dalam hal memberi ampun. Bila seseorang mengecewakannya, dan kemudian memohon maaf serta mengaku salah, ia akan memaafkan dan melupakan kesalahan itu dengan cukup mudah. Ia juga suka membayangkan diri sebagai orang yang kaya dan terkenal. Hal itu tidak berarti ia materialistis. Mungkin hal itu berhubungan dengan masa kecil yang kurang bahagia dari segi emosional atau ekonomi.
4. Sabtu Wage
Orang yang punya weton ini, memiliki sifat teguh pada pendirian. Ia juga sangat mudah naik darah jika rencananya tidak berjalan sesuai dengan keinginan. Barangkali ia akan sedikit banyak bergelut dengan masalah seputar kepercayaan dan rasa memiliki, karena cenderung bersifat cemburuan. Meskipun demikian, ia sangat setia dan murah hati terhadap orang-orang yang disukai. Di samping itu, ia memiliki bakat besar dalam mengatur rumahtangga agar tetap berjalan tenang. Dan ia benar-benar menyukai kemewahan serta sangat menghargai barang-barang yang berkualitas tinggi.

5. Sabtu Kliwon
Orang yang punya weton ini, punya sifat begitu ramah, sopan, mudah terkesan, dan cenderung memperlakukan semua orang dengan baik, termasuk musuhnya sendiri. Ia juga pintar mengucapkan kata-kata yang menyenangkan. Bahkan, ia termasuk yang memiliki bakat alamiah dalam berbicara dan menulis. Tapi ia tidak dikenal sebagai orang tegar yang berpegang pada pendiriannya. Akan sangat berguna jika ia mau mengembangkan sedikit keberanian dan ketegasan, karena kecenderungannya yang sangat mudah menyerah pada rintangan pertama. Dan biasanya, ia akan memperhitungkan segala tindakan yang diambil dengan cermat. Pertanyaan untuknya adalah: Mengapa mereka sangat mudah terkecoh oleh penampilan seseorang atau sesuatu?
G. MINGGU
1. Minggu Legi
Orang yang punya weton ini, merupakan tipe orang yang tegas dan pendiam. Ia terlihat sangat tenang dan terkendali, bahkan saat terbakar amarah, senyuman misterius tidak akan pernah lepas dari bibirnya. Hanya sedikit orang yang diperkenankan mengetahui isi hatinya yang terdalam. Maka dari itu, pada saat ia melepaskan perasaan, baik cinta ataupun benci, hal itu akan menjadi pengalaman yang luar biasa bagi orang-orang di sekitarnya. Ia juga berwatak cerdik, bahkan terkadang licik, dan pandai dalam mengorek rahasia. Selain itu, ia mudah tertarik pada hal-hal yang aneh, mistis, atau misterius. Mencampuri urusan orang lain, adalah sangat menyenangkan baginya. Dan ia cocok menjadi seorang detektif, agen rahasia, atau psikiater yang baik.
2. Minggu Pahing
Orang yang punya weton ini, diakui memiliki kemampuan yang mengagumkan di bidang apa saja yang digelutinya. Ia adalah pribadi-pribadi kuat yang mampu mempertahankan pendapatnya dalam keadaan sulit sekalipun. Ia juga berpikiran luas dan cenderung ditanggapi dengan baik dalam lingkungan sosial. Anehnya, kelompok ini dapat benar-benar ahli dalam menyembunyikan perasaan-perasaan yang tidak enak, seperti kemarahan, kesedihan, atau penyesalan. Namun, semoga sifat ini tidak berakibat pula pada terpendamnya perasaan-perasaan yang semestinya ditunjukkan secara terbuka kepada orang-orang yang mereka cintai. Dan ia cocok menjadi seorang politikus, doktor UGD, atau agen rahasia.
3. Minggu Pon
Orang yang punya weton ini, termasuk tipe yang sensitive dan tertutup. Mungkin karena takut disakiti, ia selalu melindungi perasaannya dan selalu berusaha terlihat baik di depan teman-temannya. Walaupun ia mungkin saja mengambil cara yang tidak langsung, tetapi lama-lama ia pasti merebut kesempatan untuk memamerkan kelebihannya, entah dari segi material ataupun intelektual. Dan ia bisa menjadi seorang diplomat yang piawai, bahkan seorang manipulator yang licik.
4. Minggu Wage
Orang yang punya weton ini, biasanya bersifat pemurah, mudah menaruh iba, dan tahu cara-cara untuk menghibur orang yang sedang menderita. Meskipun ia pandai menenangkan perasaan orang lain, ia tidak akan menunjukkan perasaan mereka sendiri dengan mudah. Ia juga pekerja keras. Tapi, terkadang ia terlalu teguh dalam pendirian, hingga sangat keras kepala. Dan ia cocok menjadi diplomat, doktor UGD, atau pemadam kebakaran.
5. Minggu Kliwon
Orang yang punya weton ini, merupakan tipe pendiam, berpendirian tegas, dan berkemauan keras. Ia juga pandai bersosialisasi, pandai berbicara, dan memiliki bakat politik yang besar. Meskipun cukup sensitif, tetapi jangan berharap orang lain akan mempercayainya pada saat mendengar ia beradu pendapat. Ia juga sangat pandai dalam membuat orang selalu menduga-duga perasaannya.
Semoga bermanfaat

Sabtu, 22 Juni 2019

Manfaat Silaturrahim

بسم الله الرحمن الرحيم
semuga barokah mamfaat amin.

Diantara faedah silaturrohim adalah
1. Mendapat rido alloh subhanahu wata'ala . Karena sulaturrohim termasuk printah alloh. Dalam hadis kudsi
..... من وصلها وصلته ومن قطعها بتته
2. Memberi kesenangan kpd yg di datangi. Dlm sebuah hadis diterangkan bahawa sebaik baik perbuatan adalah memberi kesenangan
من اذخل على قلب اخيه المؤمنين سرورا خلق الله من ذلك السرور سبعين الف ملك يستغفرون له الى يوم القيامة
3. Malaikat senang . Karena mengikuti kesenangn mereka yg dapat rido dari alloh
4. Mendapat pujian bagus dari ummat islam utamanya dari para malaikat
5. Menjadinya iblis tambah susah.
6.mendapat tambahan umur 30 taun . Atau dicatat amal ibadah 30 taun
7. Rizqi tambah barokah melimpah
8. Mengembirakan kpd para pendahulu yg telah dipanggil oleh alloh subhanahu wataala . Karena mereka bangga dg keturunanya yg mau bersilaturrohim
9. Tambah kesenangan antara kedua belah fihak. Karena dg silaturrohim akan ada jalan kluar dari masalah
10.menambahkan pahala baginya setelah meninggal
Karena akan dibaca kebaikannya maka menjadikan sebab tambah pahalanya

Tamu bagaikan mayat yg apakata tuan rumahnya maka hendaklah lebih sopan santun

Keutamaan orang yg didatangi diantatanya
1. Tamu datang dg membawa rizqi
2. Tamu pulang membawa dosa dosa orang yg ada dirumah itu dan membuangnya ketempat yg tdk kembali lagi
3. Menghormati tamu bagaikan menghormati 70 nabi. Bagi penghuni rumah hendaknya memulyakan sebisa mungkin

Semuga coretan ini berguna amin yarobbal alamin

Jumat, 14 Juni 2019

KHILAFAH DALAM PANDANGAN ISLAM

MENOLAK IDE KHILAFAH

Moh Mahfud MD

Buktikan bahwa sistem politik dan
ketatanegaraan Islam itu tidak ada.
Islam itu lengkap dan sempurna, semua
diatur di dalamnya, termasuk khilafah
sebagai sistem pemerintahan”.

Pernyataan dengan nada agak marah itu
diberondongkan kepada saya oleh
seorang aktivis ormas Islam asal Blitar
saat saya mengisi halaqah di dalam
pertemuan Muhammadiyah se-Jawa
Timur ketika saya masih menjadi ketua
Mahkamah Konstitusi.

Saat itu, teman saya, Prof Zainuri yang
juga dosen di Universitas
Muhammadiyah Sidoarjo, mengundang
saya untuk menjadi narasumber dalam
forum tersebut dan saya diminta
berbicara seputar ”Konstitusi bagi Umat
Islam Indonesia”.

Pada saat itu saya mengatakan, umat
Islam Indonesia harus menerima sistem
politik dan ketatanegaraan Indonesia
yang berdasar Pancasila dan Undang-
Undang Dasar (UUD) 1945.
Sistem
negara Pancasila yang berbasis
pluralisme, Bhinneka Tunggal Ika, sudah
kompatibel dengan realitas
keberagaman dari bangsa Indonesia.

Saya mengatakan pula, di dalam sumber
primer ajaran Islam, Al Quran dan Sunah
Nabi Muhammad SAW, tidak ada ajaran
sistem politik, ketatanegaraan, dan
pemerintahan yang baku.

Di dalam Islam memang ada ajaran hidup bernegara dan istilah khilafah, tetapi sistem dan strukturisasinya tidak diatur di dalam Al
Quran dan Sunah, melainkan diserahkan
kepada kaum Muslimin sesuai dengan
tuntutan tempat dan zaman.

SISTEM NEGARA PANCASILA

Khilafah sebagai sistem pemerintahan
adalah ciptaan manusia yang isinya bisa
bermacam-macam dari waktu ke waktu
dan dari tempat ke tempat.
Di dalam

Islam tidak ada sistem ketatanegaraan
dan pemerintahan yang baku.
Umat Islam Indonesia boleh mempunyai
sistem pemerintahan sesuai dengan
kebutuhan dan realitas masyarakat
Indonesia sendiri.

Para ulama yang ikut mendirikan dan membangun Indonesia menyatakan, negara Pancasila merupakan pilihan final dan tidak
bertentangan dengan syariah sehingga
harus diterima sebagai mietsaaqon
ghaliedzaa atau kesepakatan luhur
bangsa.

Penjelasan saya yang seperti itulah yang
memicu pernyataan aktivis ormas Islam
dari Blitar itu dengan meminta saya untuk bertanggung jawab dan membuktikan bahwa di dalam sumber primer Islam tidak ada sistem politik dan ketatanegaraan.

Atas pernyataannya itu,saya mengajukan pernyataan balik.
Saya tak perlu membuktikan apa-apa bahwa
sistem pemerintahan Islam seperti
khilafah itu tidak ada yang baku karena
memang tidak ada.
Justru yang harus membuktikan adalah
orang yang mengatakan, ada sistem
ketatanegaraan atau sistem politik yang
baku dalam Islam.

”Kalau Saudara mengatakan bahwa ada sistem baku didalam Islam,
coba sekarang Saudara buktikan, bagaimana sistemnya dan dimana itu adanya,” kata saya.

Ternyata dia tidak bisa menunjuk
bagaimana sistem khilafah yang baku
itu.
Kepadanya saya tegaskan lagi, tidak ada dalam sumber primer Islam sistem yang baku.
Semua terserah pada umatnya sesuai dengan keadaan masyarakat dan perkembangan zaman.

Buktinya, di dunia Islam sendiri sistem
pemerintahannya berbeda-beda.
Ada yang memakai sistem mamlakah
(kerajaan),
ada yang memakai sistem
emirat (keamiran),
ada yang memakai
sistem sulthaniyyah (kesultanan),
ada
yang memakai jumhuriyyah (republik),
dan sebagainya.

Bahwa di kalangan kaum Muslimin sendiri implementasi sistem pemerintahan itu berbeda-beda sudahlah menjadi bukti nyata bahwa di dalam Islam tidak ada ajaran baku tentang khilafah.

Istilah fikihnya, sudah ada ijma’ sukuti (persetujuan tanpa diumumkan)
di kalangan para ulama bahwa sistem
pemerintahan itu bisa dibuat sendiri-
sendiri asal sesuai dengan maksud syar’i
(maqaashid al sya’iy).

Kalaulah yang dimaksud sistem khilafah
itu adalah sistem kekhalifahan yang
banyak tumbuh setelah Nabi wafat,
maka itu pun tidak ada sistemnya yang
baku.
Di antara empat khalifah rasyidah atau
Khulafa’ al-Rasyidin saja sistemnya juga
berbeda-beda.

Tampilnya Abu Bakar sebagai khalifah memakai cara pemilihan,
Umar ibn Khaththab ditunjuk oleh Abu Bakar, Utsman ibn Affan dipilih oleh formatur beranggotakan enam orang yang dibentuk oleh Umar.
Begitu juga Ali ibn Abi Thalib yang
keterpilihannya disusul dengan
perpecahan yang melahirkan khilafah
Bani Umayyah.

Setelah Bani Umayyah
lahir pula khilafah Bani Abbasiyah,
khilafah Turki Utsmany (Ottoman) dan
lain-lain yang juga berbeda-beda.

Yang mana sistem khilafah yang baku?
Tidak ada, kan?
Yang ada hanyalahproduk ijtihad yang berbeda-beda dari waktu ke waktu dan dari tempat ke
tempat.

Ini berbeda dengan sistem negara Pancasila yang sudah baku sampai pada pelembagaannya.
Ia merupakan produk ijtihad yang dibangun
berdasar realitas masyarakat Indonesia
yang majemuk, sama dengan ketika
Nabi membangun Negara Madinah.

BERBAHAYA

Para pendukung sistem khilafah sering
mengatakan, sistem negara Pancasila
telah gagal membangun kesejahteraan
dan keadilan.
Kalau itu masalahnya,
maka dari sejarah khilafah yang panjang
dan beragam (sehingga tak jelas yang
mana yang benar)
itu banyak juga yang gagal dan malah kejam dan sewenang-wenang terhadap warganya sendiri.
Semua sistem khilafah, selain pernah
melahirkan penguasa yang bagus, sering
pula melahirkan pemerintah yang korup
dan sewenang-wenang.

Kalaulah dikatakan bahwa di dalam sistem
khilafah ada substansi ajaran moral dan
etika pemerintahan yang tinggi,
Maka di dalam sistem Pancasila pun ada nilai-
nilai moral dan etika yang luhur.
Masalahnya, kan, soal implementasi saja.
Yang penting sebenarnya adalah bagaimana kita mengimplementasikannya

Maaf, sejak Konferensi Internasional
Hizbut Tahrir tanggal 12 Agustus 2007
di Jakarta yang menyatakan ”demokrasi haram” dan Hizbut Tahrir akan memperjuangkan berdirinya negara khilafah transnasional dari Asia Tenggara sampai Australia,

saya mengatakan bahwa gerakan itu
berbahaya bagi Indonesia.
Kalau ide itu, misalnya, diterus-teruskan, yang
terancam perpecahan bukan hanya
bangsa Indonesia, melainkan juga diinternal umat Islam sendiri.

Mengapa?
Kalau ide khilafah diterima, di internal umat Islam sendiri akan muncul banyak alternatif yang tidak jelas karena tidak ada sistemnya yang baku berdasar Al Quran dan Sunah.

Situasinya bisa saling klaim kebenaran dari ide khilafah yang berbeda-beda itu.
Potensi Chaos sangat besar di dalamnya.

Oleh karena itu, bersatu dalam
keberagaman di dalam negara Pancasila
yang sistemnya sudah jelas dituangkan
di dalam konstitusi menjadi suatu keniscayaan bagi bangsa Indonesia.

Ini yang harus diperkokoh sebagai
mietsaaqon ghaliedzaa (kesepakatan luhur) seluruh bangsa Indonesia.

Para ulama dan intelektual Muslim Indonesia
sudah lama menyimpulkan demikian.

MOH MAHFUD MD

Ketua Umum Asosiasi Pengajar Hukum
Tata Negara dan Hukum Administrasi
Negara (APHTN-HAN); Ketua
Mahkamah Konstitusi RI Periode
2008-2013.

Sabtu, 01 Juni 2019

Sembilan Pesan KH. Tolchah Kepada Santri dan Wali Santri

Mantan Menteri Agama diera Presiden RI yang ke Tiga Gus Dur, KH. Tolchah Hasan merupakan tokoh yang berkiprah dalam banyak hal untuk masyarakat. Meski demikian, tampaknya peran dalam bidang pendidikan (tarbiyah) adalah yang paling menonjol. Jiwa sebagai pendidik terlihat jelas dari pengabdiannya mulai dari pesantren hingga perguruan tinggi.

Mujoharto, salah seorang ustadz di Pondok Pesantren PPAI An-Nahdliyah yang juga pernah menjadi mahasiswa beliau di Universitas Islam Malang (Unisma) pernah merekam pesan-pesan Kiai Tolchah Hasan kepada para santri dan wali santri.

Pesan tersebut disampaikan ketika Kiai Tolchah memberikan mauidhah hasanah pada acara haflah akhirussanah Pondok Pesantren Darul Hikmah Singosari Malang. Pria asal Trenggalek yang biasa disapa Pak Muji adalah salah satu di antara yang hadir di sana. Pesan-pesan Kiai Tolchah itu adalah sebagai berikut:

Pertamaman ta'allama-l-qur'âna fi shigharihi, khalatha-l-qur'ânu fi damihi wa lahmihi (barangsiapa belajar Al-Qur’an mulai masa kecilnya maka Al-Qur’an akan mengalir bercampur dalam darah dan dagingnya).

Kedua, keutamaan santri berangkat belajar thalabul ilmi: didoakan para malaikat, didoakan ikan-ikan, didoakan hewan-hewan.

Ketiga, resep belajar cepat dan manfaat: (1) ta'allum (senantiasa belajar), (2) belajar kepada guru, (3) taqarrub kepada Allah, (4) tirakat, dan (5) jauhi perbuatan maksiat.

Keempat, jika ada kasus: orang-orang yang sekolahnya sama, mondoknya sama, gurunya sama, makannya sama, tapi kok hasilnya beda, mungkin maksiat sebagai faktor pembedanya. Kemudian Kiai Tolchah menyitir curhatan Imam Syafi'i kepada gurunya, Imam Waki': 

شَكَوْت إلَى وَكِيعٍ سُوءَ حِفْظِي فَأَرْشَدَنِي إلَى تَرْكِ الْمَعَاصِي وَأَخْبَرَنِي بِأَنَّ الْعِلْمَ نُورٌ وَنُورُ اللَّهِ لَا يُهْدَى لِعَاصِي

“Aku pernah mengadukan kepada Guru Waki’ tentang buruknya kualitas hafalanku. Lalu beliau menyarankan untuk meninggalkan maksiat. Beliau memberitahuku bahwa ilmu adalah cahaya dan cahaya Allah tidak diberikan kepada pelaku maksiat.”

Kelima, tiga hal yang harus dihindari oleh para santri/pelajar, supaya mudah menerima pelajaran: (1) fudlûl tha‘âmkakehan mangan (terlalu banyak makan), (2) fudlûl manâmkakehan turu (terlalu banyak tidur), (3) fudlûl kalâmkakehan nggedabrusdan ngrumpi (terlalu banyak membual dan berbicara).

Keenam, hendaknya para santri membagi malam jadi 3 bagian: (1) sepertiga untuk belajar, (2) sepertiga untuk ibadah, (3) sepertiga untuk istirahat.

Ketujuh, supaya ilmu dapat bermanfaat dan berkah hendaklah selalu taat kepada Allah, taat dan hormat kepada guru, serta taat dan hormat kepada orang tua

Kedelapan, Bagi wali santri, supaya putra putri kita bisa menjaga ilmunya, maka orang tua tiap malam harus mendoakannya. Di antaranya adalah doa: 

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

Rabbanâ hab lanâ min azwâjinâ wa dzurriyyâtinâ qurrata a'yun wa ij'alnâ lilmuttaqîna imâman (Ya Tuhan kami, anugerahilah kepada kami, istri-istri dan keturunan kami sebagai penyenang hati, dan jadikanlah kami imam [pemimpin] bagi orang-orang yang bertakwa)—dibaca sebanyak tujuh kali. Demikian ini agar jerih payah kita membiayai bisa tidak sia-sia.

Kesembilan, senantiasa berdoa:  

الّلهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي عُمْرِنَا الّلهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي أَهْلِنَا الّلهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي عِلْمِنَا الّلهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي عَمَلِنَا الّلهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رِزْقِنَا الّلهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي كُلِّ مَا أَعْطَيْتَنَا

Allâhumma bârik lanâ fî 'umrinâ, allâhumma bârik lanâ fî ahlinâ, allâhumma bârik lanâ fî 'ilminâ, allâhumma bârik lanâ fî ‘amalinâ, allâhumma bârik lanâ fî rizqinâ, allâhumma bârik lanâ fî kulli mâ a'thaitanâ (Ya Allah, berkahilah kami dalam umur kami. Ya Allah, berkahilah kami dalam keluarga kami. Ya Allah, berkahilah kami dalam ilmu kami. Ya Allah, berkahilah kami dalam perbuatan kami. Ya Allah, berkahilah kami dalam rezeki kami. Ya Allah, berkahilah kami dalam setiap apa yang Engkau berikan kepada kami).


(Ahmad Nur Kholis)